Budidaya Jarak Kepyar

Budidaya Jarak Kepyar

Balittas


Jarak Kepyar

Pengolahan tanah

Sebelum diolah terlebih dahulu dilakukan pembersihan lahan untuk menghilangkan gulma dan sisa-sisa tanaman. Setelah lahan bersih, tanah diolah menggunakan bajak atau cangkul sehingga tanah berstruktur remah,selanjutnya dibuatkan saluran drainase. 



Bagikan  

Jarak Kepyar

Penanaman

Waktu tanam sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan, agar pada saat memasuki musim kemarau tanaman sudah memiliki ketahanan yang cukup terhadap cekaman kekeringan.Jarak tanam untuk tanaman monokultur pada lahan yang kesuburannya optimal adalah 2 m x 2 m, untuk lahan subur 3m x 2m, sedangkan untuk lahan yang kurang subur 2 m x 1,5 m. Untuk sistem tanam tumpangsari menggunakan jarak tanam 3m x 2m atau 4m x 2 m.Kebutuhan benih untuk 1 ha berkisar antara2–3 kg.



Bagikan  

Jarak Kepyar

Pemeliharaan Tanaman

1. Sulam dan penjarangan

Penyulaman dilakukan pada umur 10–15 hari setelah tanam, apabila terlambat akan berakibat tanaman sulaman tidak berkembang. Penjarangan dilakukan selambat-lambatnya pada umur 3 minggu, dengan menyisakan 1 tanaman terbaik per-lubang. 

2. Penyiangan dan pembumbunan

Pada awal tanam sampai menjelang berbunga lahan masih terbuka, sehingga gulma dapat tumbuh leluasa. Pada masa tersebut merupakan periode kritis bagi tanaman jarak kepyar. Pengendalian gulma dianjurkan mulai awal pertumbuhan sampai umur 2 bulan. Penyiangan dilakukan  cukup 2–3 kali.Setelah selesai penyiangan kedua langsung dilakukan pembumbunan agar tanaman tumbuh kokoh.Fungsi pembumbunan selain memperkokoh tegaknya batang juga memperlancar drainase pada saat masih banyak hujan. , 

3. Pemupukan

Untuk kondisi umum dapat diberikan dosis pupuk 75 kg N+30 kg P2O5 + 30 kg K2Oper ha, setara dengan 100 kg Urea + 200 kg pupuk majemuk (NPK 15:15:15) per hektar. Pemupukan diberikan secara bertahap, 100 kg dosis pupuk majemuk ditambah 25 kg Urea diberikan pada saat tanaman berumur 3 minggu, sisanya 100 kg pupuk majemuk + 75 kg/ha Urea diberikan pada umur 7–8 minggu.

4. Panen

Saat panen yang tepat dilakukan apabila buah sudah mulai mengering. Panen yang dilakukan terlalu muda akan menurunkan mutu hasil, sebaliknya apabila terlambat kemungkinan buah akan pecah di pohon yang berakibat kehilangan hasil. Tingkat kemasakan buah tidak bersamaan sehingga panen dilakukan secara bertahap per tandan dengan syarat 75% buah dalam satu tandan sudah mengering. Tandan buah yang telah dipetik langsung dijemur di lantai jemur atau di atas terpal. Pada saat penjemuran buah dapat pecah dengan sendirinya, buah yang tidak pecah dipukul  secara perlahan sehingga kulit biji tidak pecah, atau dikupas menggunakan alat pemecah buah jarak kepyar hasil temuan Balittas. Biji dibersihkan dari kotoran dan kulit menggunakan tampi atau alat penghembus, kemudian dijemur hingga kadar air mencapai 7–9%. Selanjutnya hasil biji dikemas dalam karung dan siap dipasarkan.

 

 

 



Bagikan  
×


Balittas